From Cibodas with a Sweet Moments Part 3
Ekspedisi ke Curug Cibogo
Eksis di Kebun Raya Cibodas |
Pagi hari adalah waktu yang menyegarkan, dimana bada subuh kami disuguhi
cerita nostalgia inspiratif dari ketua acara. Rencananya kami akan menuju Curug
Cibogo di Kebun Raya Cibodas. Agar kami siap, maka, sarapan pagi sangat
dibutuhkan. Pukul 06.30 kamipun sarapan, kalo gak salah waktu itu sarapan nasi
goreng, pake baso sapi, timun dan telur mata sapi. Tak lupa penulis sekaligus
merangkap fotografer mengabadikan momen tersebut. Dan pastinya momen-momen penting lainnya sebelum ini.
Perjalanan lewat hutan pinus |
Perjalanan pun dimulai dengan membawa perlengkapan seadanya. Kami berjalan
kaki melewati permukiman warga, dan hutan yang sebelumnya disurvei. Penulis kira
jaraknya dekat, ternyata lumayan jauh. Masuk ke hutan lagi lebih dalam. Tapi ya,
pemandangannya widihhh cakep bingits. Berkelok-kelok, berbukit-bukit, pas gitu
lagi sun rise. Allohu akbar.
Saat kami keluar dari hutan, mulai terlihat jalan... jadi pengen ketawa
sendiri. Tujuan lewat hutan supaya lebih deket, eh malah nambah jauh dari
curugnya. Welah dalah... jarak nya sih cuman 1,5 kilometer lagi, cuman? Ya mau
gak mau lanjut lagi deh jalan kaki.
Curug Cibogo |
Sesampainya di gerbang Kebun Raya Cibodas, energi udah agak nambah lagi. Di
gerbang tersebut kami membeli tiket masuk. Di situ masih belum keliatan
curugnya, kami lanjut lagi jalan kaki. Hahaha, jaka (jalan kaki). Eh ketemu
gerbang lagi, la kami bayar tiket. Terus? Jaka lagi... rasa capek perjalanan
seketika sirna pas liat Curugnya beserta sungai kecil yang airnya jernih dan
dingin. Terlihat jalan berkelok-kelok, aliran sungai juga ada yang seakan
memotong jalan, airnya gak dalem sih. Melihat kearah bawah sungguh indaaahhhh. Agak
panjang aliran sungainya, dangkal, bebatuan berukuran besar dan kecil juga ada.
Dihiasi rerumputan, pepohonan di sampingnya. Bagi sepasang kekasih halal,
bakalan romantis deh suasananya, coz disana terdapat gazebo dan sebuah jembatan
“Cinta”. Euleuh-euleuh eta geuning. Tak ayal, banyak wisatawan yang tak lupa
cekras-cekres. Pada saat kami di curug, untung masih sepi. Jadi puas deh,
seakan punya sendiri. Salah seorang siswa mendapat seekor ikan mas di sebuah kolam
dekat gazebo dan ada yang mendapai lobster. Mau mancing atau mau ke curug nak? Gak
masalah la yau, yang penting heppii. Lama-lama di air bikin lapar plus dingin
badan ini. Kami makan deh, sebelum makan ya beli dulu. Makanan ketika itu
adalah Pop Mie. Tahu gak harganya berapa? 10 rebu, orang biasanya tujuh rebu
ya? Biasa tukang dagangnya sistem aji mumpung.
Nyari Batu Akik |
Menjelang dzuhur, kami menuju villa. Dengan berjalan kaki. Sepanjang jalan
melewati gerbang dari Curug banyak para pedagang kaki lima - padahal kakinya dua – nawarin dagangannya,
berupa dodol, moci, strawberry, rasberry dan lain-lain. Mahal-mahal banget
ihhh. Udah calling2-an kali ya para pedagangnya? Mana dagangnya agak maksa. Kadang
bikin kese, kadang bikin takut siswa. Beberapa terpengaruh beli dengan harga
fantastis, ada juga yang berhasil nawar dengan harga minimalis. Para pendamping
mah cuek ajah sambil ngarahin siswa biar gak ketipeng. Walau untuk oleh-oleh
tetep harus pinter nawar dan jeli dalam membeli.
0 komentar:
Posting Komentar
Setiap Komentar yang bersifat membangun tentu sangat kami harapkan